RETRET BERSAMA ANGKATAN SANTA CORONA DAN SANTO VICTOR : BELAJAR DARI SPRITUALITAS SANTO VINCENTIUS

Penulis: Daniel Febri Krismawan (Mahasiswa Semester 3); Tanggal 7 Februari 2022

Pada tanggal 26-29 Januari 2022 Kampus STKIP Widya Yuwana mengadakan kegiatan retret bagi mahasiswa STKIP Widya Yuwana angkatan tahun 2020 (Santa Corona) dan tahun 2021 (Santo Victor) untuk menggali motivasi panggilan sebagai calon katekis yang nantinya akan diutus membawa kabar sukacita dimana mereka akan diutus. Biasanya retret diadakan di rumah retret, pada kesempatan kali ini retret diadakan di sekitar kampus STKIP Widya Yuwana. Retret di masa pandemi Covid-19 ini mengajak peserta untuk menaati protokol kesehatan dengan baik. Retret dibimbing oleh Rm. Paulus Jauhari Atmoko, CM., saat ini beliau mendapat tugas perutusan sebagai Direktur Gubug Lazaris, Romo rekan di Paroki St. Yosef Kediri dan juga sebagai koordinator promosi panggilan Kongregasi Misi.

Tema retret kali ini adalah “Belajar Dari Spiritualitas Santo Vincentius”. Dalam pengantar retret, Pak Dewa (Pembantu Ketua III bagian Kemahasiswaan) memberikan arahan kepada semua peserta, supaya mengikuti retret dengan antusias dan mendapat makna dari permenungan retret untuk memotivasi diri sebagai calon katekis. Harapannya dengan mengikuti retret ini, para mahasiswa mampu meneladani keutamaan Santo Vincentius dalam panggilan mereka sebagai calon katekis.

Terdapat delapan sesi dalam retret kali ini, dimana setiap sesinya dibimbing dengan baik oleh Rm. Jauhari. Pada sesi awal Rm. Jauhari memberikan sebuah pengantar supaya tidak mudah menyesal untuk berbuat baik dan tidak membalik logika. Seperti contoh ketika hendak mengambil uang kolekte dalam jumlah kecil tetapi salah mengambil uang kolekte dalam jumlah besar lalu muncul penyesalan karena memberi kolekte terlalu banyak dan contoh lain adalah ketika lebih mementingkan waktu untuk bermain gawai dan media sosial daripada berdoa dan membaca kitab suci. Hal-hal seperti itulah yang harus diperbaiki dalam diri calon katekis. Sebagai calon katekis, hidup yang berpusat pada Kristus (Kristosentris) juga diperlukan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan meneladan lima keutamaan Santo Vincentius, yaitu: kesederhanaan, kerendahan hati, kelemahlembutan, mati raga, dan penyelamatan jiwa-jiwa.

Santo Vincentius adalah teladan dalam pemurnian motivasi dan teladan dalam pelayanan kepada mereka yang miskin. Rahmat Tuhan mengubah segalanya. Hal itu dialami oleh Santo Vincentius ketika motivasinya dimurnikan oleh Allah dan hidupnya diubah oleh Allah. Dengan demikian, melalui teladan dari Santo Vincentius para mahasiswa diharapkan mampu belajar dan menghidupi salah satu dari keutamaan Santo Vincentius.

Lewat keutamaan Santo Vincentius, para mahasiswa juga diajak untuk senantiasa berpusat pada Kristus dan senantiasa dekat dengan Sabda Tuhan. Ut Omnes Laudate Dominum.

About the Author

You may also like these